JAKARTA, (26/12)
IISIP POS – Penetapan sebagai
Lembaga Penguji Kompetensi Wartawan yang diberikan oleh Dewan Pers kepada
Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( IISIP ) Jakarta, Selasa ( 18/12 ).
Ada tiga perguruan tinggi di Jakarta yang di
percaya oleh Dewan Pers sebagai Institusi yang nantinya mempunyai kewenangan
menguji kompetensi wartawan indonesia yaitu, Universitas Indonesia, London
School, dan IISIP Jakarta.
Dari ketiga perguruan tinggi ada satu
perguruan tinggi yaitu, IISIP yang telah teruji dalam dunia pers karena
menghasilkan lulusan yang sebagian besar terjun berprofesi sebagai jurnalis.
Setelah Dewan Pers melakukan verifikasi (
05/12 ). Dan akhirnya Dewan Pers memutuskan IISIP sebagai lembaga penguji
kompetensi wartawan ( 13/12 ).
Dalam sebuah acara di Auditorium Kampus
Tercinta, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa ( 18/12 ). Ketua Dewan Pers
Bagir Manan menyerahkan sertifikat lembaga penguji wartawan kepada kampus
IISIP.
Menurut Maslina W Hutasuhut selaku Rektor
IISIP mengungkapkan “Kurikulum yang di berlakukan di IISIP telah diakui dan
diakreditasi pihak-pihak yang berkomitmen dan menghasilkan wartawan yang unggul
bukan perkara yang mudah oleh sebab itulah, IISIP banyak merekrut dosen
praktisi yang sebagian besar wartawan untuk mengajar di perguruan tinggi ini“.
Setelah Kampus IISIP Jakarta menerima
sertifikat sebagai lembaga penguji wartawan, pihak kampus menunjuk beberapa
dosen yang nantinya diberikan kepercayaan untuk menguji diantaranya,
Gantyo Koespradono, Dedet Ruhullah Bur, Muharnetti Syas, dan Norman Meoko.
Menurut Gantyo Koespradono salah satu Dosen
Penguji “Saya dan teman-teman telah berkomitmen untuk tegas dan tidak
mempermainkan kepercayaan Dewan Pers dalam melakukan uji kompetensi para
wartawan indonesia, dan tidak ingin IISIP sekedar lembaga stempel yang begitu
mudah mengeluarkan sertifikat yang menyatakan seorang wartawan telah teruji
kompetensinya“.
Dedet menyatakan mahasiswa IISIP yang telah
lulus menjadi sarjana dan nantinya akan bekerja sebagai wartawan, sebaiknya
ikut dulu uji kompetensi wartawan. Sebab, “Boleh saja lulusan IISIP menyandang
gelar sarjana komunikasi – jurnalistik, tetapi belum tentu ia memiliki
kompetensi sebagai wartawan“. Ujarnya
Menurut Bagir Manan selaku ketua Dewan Pers
saat memberikan kuliah umum menyatakan, pers sebagai institusi politik, harus
bisa menjalankan fungsinya sebagai alat kontrol dan pembentuk opini dengan
baik. “Masyarakat dalam sebuah bangsa akan runtuh jika pers terlalu bebas.
Kebebasan pers tanpa batas bisa melahirkan tindakan anarkistis“. Ujarnya. Azham